Gunung Kelud merupakan salah satu gunung vulkanik aktif tidak berbahaya yang terletak di Jawa Timur dengan ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut. Gunung Kelud memiliki 4 puncak yaitu Puncak Kelud, Puncak Gajah Mungkur, Puncak Sumbing, dan Puncak Gedang.
Setelah hujan reda, kami segera keluar mobil dan berjalan menuju kawah Gunung Kelud yang sekarang terbentuk kubah lava baru. Untuk menuju ke mulut kawah Gunung Kelud kami diharuskan melewati terowongan tua yang lumayan panjang tanpa alat penerangan. Memasuki terowongan tua suasana sepi dan tidak ada penerangan di dalamnya. Kami pun berjalan pelan-pelan dan hati-hati. Di dalam terowongan yang berukuran satu mobil ini, angin berhembus cukup keras dari seberang.
Terowongan Ganesha dibuat untuk menembus Puncak Gajah Mungkur Gunung Kelud sepanjang hampir 200 m yang dibangun untuk menuju ke mulut kawah. Konon dibangun pada tahun 1940 oleh Jepang, namun ada yang mengatakan baru dibangun pada tahun 1951.
Add caption |
Setelah melewati terowongan, kami masih diharuskan berjalan melewati tangga menurun sejauh 200 meter untuk menuju sebuah tempat untuk memandang jauh terbentuknya kubah lava baru tersebut . Pengunjung dilarang mendekati dinding kubah lava baru, sehingga pengunjung hanya diperbolehkan berada pada jarak 500 meter dari dinding kubah lava baru. Walaupun cukup mengecewakan, hal ini dilakukan demi keselamatan pengunjung.
Kubah lava baru yang terbentuk memenuhi semua area danau kawah sehingga air yang berwarna hijau dari danau kawah sudah hilang. Saat ini kubah lava memiliki ketinggian sekitar 200 meter dan berdiameter 120 meter.
Akhirnya saya mengambil beberapa foto dan menikmati pesona alam yang unik ini. Sambil sesekali kami memakan bekal karena hawa dingin membuat perut kami lapar. Kebetulan ada seorang pemandu yang sedang menjelaskan kepada rombongan wisatawan. Kamipun mendengarkan penjelasan dari sang pemandu mengenai sejarah Gunung Kelud.
Gunung Kelud menurut legendanya terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti Mahesa Suro dan Lembu Suro. Dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara yang diadakan Dewi Kilisuci disanggupi. Setelah berkerja semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Permintaan terakhir Dewi Kilisuci akhirnya mampu menjebak keduanya di dalam sumur dan matilah Mahesa Sura dan Lembu Sura. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan “Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng Gunung kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji. Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan sura oleh masyakat Sugih Waras (sumber: pemandu wisata)
Setelah cukup melihat kubah lava baru, kami berjalan meninggalkan arena tersebut menuju sumber air panas yang terletak di sisi berlainan dari area kubah lava. Berada sejauh 400 meter dari lokasi parkir. Sumber air panas tersebut baru mulai dikembangkan setelah danau kawah hilang tak berbekas.
Sebagian besar fasilitas di dekat sumber air panas masih dalam tahap pengerjaan. Sebelumnya tempat ini belum sepenuhnya dibuka sebagai tujuan wisata. Pengunjung diperbolehkan mendekat ke sumber air panas namun disarankan agar berhati-hati dalam melangkah. Akhirnya wisata ditempat ini berakhir dan kembali menaiki tangga sejauh 400 meter untuk menuju ke area parkir.
No comments:
Post a Comment